Selasa, 18-11-2025
  • Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918
  • Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918Informasi PPDB, Hubungi: 081217531918

Berani Berkata “Tidak”

Diterbitkan : Kamis, 2 Oktober 2025

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada berbagai pengaruh, ajakan, permintaan, atau bahkan tekanan dari orang lain. Tidak jarang, ajakan tersebut mengarah pada hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam atau bahkan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Pada saat seperti inilah seorang muslim dituntut untuk berani berkata “tidak”.

Dalam ajaran Islam, berkata “tidak” bukanlah tanda kelemahan, melainkan sebuah bentuk kekuatan iman, menjaga kehormatan diri, dan ketaatan kepada Allah SWT.”Tidak” Sebagai Bentuk Ketaatan Islam mengajarkan kita untuk menjaga diri dari segala bentuk maksiat dan hal-hal yang tidak bermanfaat. Ketika kita dihadapkan pada ajakan untuk melakukan perbuatan maksiat atau melanggar syariat (seperti meninggalkan salat, bermuamalah dengan riba, menyebarkan fitnah, mencuri, atau mendekati zina ) dan hal-hal yang merugikan diri sendiri atau orang lain (seperti memaksakan diri hingga kelelahan, atau mengambil tanggung jawab yang tidak mampu diemban ), maka, berkata “tidak” adalah langkah pertama untuk menaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ini adalah implementasi langsung dari firman Allah dalam Al-Qur’an (yang artinya), “…dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…” (QS. Al-Baqarah: 195).

Menjaga Diri dari Tekanan Sosial

Seringkali, godaan terbesar datang dari tekanan teman sebaya (peer pressure) atau lingkungan sosial yang dominan. Rasa takut dikucilkan, dianggap tidak gaul, tidak modern, tidak mengikuti tren atau tidak solider sering membuat seseorang mengorbankan prinsipnya.

Namun, seorang muslim sejati harus memiliki sikap dan prinsip yang kuat, tidak sekedar ikut-ikutan, berani dan sabar menghadapi penilaian dan tantangan lingkungan sosial yang ada. Seorang muslim, harus memiliki komitmen untuk lebih memprioritaskan keridhaan Allah di atas keridhaan manusia.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Barangsiapa mencari keridhaan Allah dengan kemurkaan manusia, maka Allah akan mencukupkan dia dari beban manusia. Dan barangsiapa mencari keridhaan manusia dengan kemurkaan Allah, maka Allah akan menyerahkannya kepada manusia.” (HR. At-Tirmidzi).

Oleh karena itu, ketika ajakan itu datang dari lingkungan:Tolak dengan sikap yang tegas namun santun. Jelaskan bahwa penolakan itu berdasarkan prinsip agama atau nilai diri. Ingatlah bahwa persahabatan sejati adalah yang saling mengingatkan dalam kebaikan, bukan yang saling menjerumuskan dalam dosa.

Membangun Batasan Diri (Personal Boundaries)

Dalam konteks yang lebih luas, berkata “tidak” juga penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik kita sebagai muslim. Islam mengajarkan kita untuk menjaga amanah tubuh dan jiwa. Berani menolak permintaan yang melampaui batas kemampuan anda adalah bentuk tawakkal (berserah diri) dan muhasabah (introspeksi) bahwa Anda bukanlah Maha Kuasa. Berani menolak interaksi yang melanggar batas ikhtilat (campur baur) atau khalwat (berduaan) adalah bentuk penjagaan kehormatan diri. Berani menolak pekerjaan atau tugas yang akan membuat Anda lalai dari ibadah wajib adalah bentuk memprioritaskan akhirat.Keberanian berkata “tidak” secara bijaksana menunjukkan bahwa Anda memiliki harga diri yang tinggi, menghormati waktu Anda, dan memahami batasan syariat yang telah ditetapkan Allah demi kebaikan Anda sendiri.

Tiga Tips Berkata “Tidak” dengan Bijak:Tegas dan Jelas: Jangan berbelit-belit. Sampaikan penolakan Anda dengan singkat, padat, dan jelas. (“Maaf, saya tidak bisa ikut, itu bertentangan dengan prinsip saya.”)Sertai dengan Alasan Syar’i ( jika perlu ): Jika penolakan itu berkaitan dengan agama, sampaikan secara lembut bahwa Anda sedang berusaha menaati Allah. Ini juga sekaligus menjadi dakwah kecil.

Tawarkan Alternatif Positif (opsional ): Jika memungkinkan, alihkan ajakan yang buruk itu ke kegiatan yang lebih baik. (“Aku tidak bisa ikut acara itu, tapi aku bisa ikut ke acara majelis ilmu besok.”)Kesimpulan keberanian untuk berkata “tidak” terhadap sesuatu yang negatif atau hal yang melanggar syariat adalah sikap tegas seorang muslim dalam menjaga diri terhadap perbuatan dosa dan hal yang yang bertentangan dengan ajaran Islam. Keberanian berkata “tidak” bukan berarti lemah atau tidak peduli, melainkan tanda keberanian menjaga diri, iman, dan prinsip hidup sesuai syariat Islam. Hal tersebut adalah wujud dari al-wara’ (kehati-hatian) dalam menjauhi syubhat (hal yang samar) dan haram, serta tanda bahwa kompas hidup Anda hanya mengarah pada keridhaan Allah SWT. Jadi, sudah semestinya seorang muslim berani berkata “tidak” terhadap pengaruh, ajakan atau hal-hal yang negatif atau menyimpang dari syariat Islam, dan sebaliknya, berani berkata “ya” terhadap sebuah kebenaran. Akhirnya, hanya kepada Allah kita memohon petunjuk dan kekuatan agar senantiasa berada di jalan yang di ridhoi-Nya. Aamiin YRA.

(@Tony Setiawan)

0 Komentar

Beri Komentar

Balasan